Jumat, 18 Januari 2008

Apartment Apartemen for rent / sale / disewakan in di Jakarta sebuah PELUANG atau TRAUMA?

http://www.rumahbos.com

SAAT melaksanakan survei dan riset mengenai kemungkinan subsektor properti yang menjadi primadona pada 2008, saya tertarik dengan sebuah brosur proyek apartemen menengah dengan segmen harga Rp300 hingga Rp500 jutaan yang sedang dipasarkan.


Kalimat ”Trauma Beli Apartemen!”terpampang di halaman muka brosur tersebut. Mengapa tema kata ”trauma” harus dikedepankan dalam brosur itu? Kalau menengok sekilas ke belakang, 2005–2006, apartemen menengah marak dipasarkan. Jor-joran promosi digelar untuk memancing konsumen dengan segala bentuk hadiah, diskon, dan gimmick pemasaran.

Persaingan semakin ketat memasuki 2006. Di samping semakin banyaknya para pemain di subsektor ini, daya beli konsumen pun sebetulnya agak sedikit terpuruk, tetapi penjualan apartemen tidak terlalu jatuh dibandingkan sektor lain.Mengapa demikian?

Alasannya, pasokan apartemen menengah relatif tidak terlalu banyak dibandingkan potensi permintaan yang sebenarnya sangat besar, contoh: apartment, apartemen lokasi CBD) Selain itu,kondisi daya beli yang sedang menurun, maka yang sangat terkena dampaknya adalah masyarakat menengah bawah, sedangkan segmen menengah atas tetap mempunyai daya beli meskipun menurun. http://www.rumahbos.com/info

Yang tadinya berpikir untuk membeli apartemen seharga Rp1 hingga 2 miliaran, malah merealisasikan ke pembelian apartemen seharga Rp300–500 jutaan karena secara risiko lebih rendah, tetapi return yang diperoleh belum tentu lebih kecil. Kondisi ini dimanfaatkan para pengembang untuk berlomba membukukan penjualan yang fantastis dengan promo mutakhir.

Di tengah kondisi promo dan kondisi ”takut ketinggalan”, konsumen dibuat latah. Banyak konsumen yang merasa rugi membeli apartemen saat ini karena ternyata harga murah tidak menjamin akan menghasilkan return yang baik.

Ada yang mengeluh status hak tanah, ada juga yang mengkhawatirkan unitnya tidak bisa disewakan dengan harga yang bagus. Salah di mana? Jawabannya, mereka salah memilih lokasi.Lokasi bagus tidak selalu harus di CBD (lokasi CBD, apartment /apartemen mudah disewakan). Karena itu, trauma yang ada merupakan kondisi ketidaktahuan konsumen yang dimanfaatkan pengembang.

Malah,terkadang lokasi tidak menjadi pilihan utama konsumen, melainkan harga murah yang menjadi pertimbangan. Perlu disampaikan kepada para konsumen bahwa harga murah –sekali lagi– tidak menjamin investasi Anda.Namun,bila proyek apartemen dengan harga murah ada dalam suatu lingkungan yang memang mempunyai potensi permintaan apartemen yang baik,mungkin itu pilihan terbaik. Di sisi lain, jangan sampai konsumen terjebak dengan istilah bagus yang digembar- gemborkan pengembang. Dalam suatu lokasi yang bagus pun ada batasan harga jual yang wajar.

(cari investasi / sewa / beli mampir di http://www.rumahbos.com)

Artinya, bila terlalu mahal, konsumen akan rugi. Jika demikian,bagaimana semestinya memilih apartemen. Setidaknya ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan, di antaranya apartemen yang ada harus berada dalam satu kawasan yang menyediakan kualitas hunian yang sehat dan berkualitas jika motif Anda untuk tinggal.

Bila apartemen dijadikan sebagai objek investasi, proyek tersebut harus dapat berkembang. Karena itu, pilihlah apartemen di lokasi yang tanahnya telah terbatas, nilai sudah tinggi, potensi permintaan masih banyak, dan tidak memiliki pasokan apartemen yang banyak. Selain itu, apartemen juga harus berada di pusat permintaan pasar sewa yang tinggi sebagai jaminan investasi Anda.

Konsep apartemen adalah untuk memberikan efisiensi waktu tempuh ke tempat kerja, maka harus mempunyai aksesibilitas yang baik Fasilitas seharusnya disesuaikan kebutuhan Anda.Tidak usah mewah yang berakibatharga menjadi mahal. Bila motif Anda untuk investasi, carilah yang mempunyai nilai investasi tinggi, salah satunya dengan mengamati pasar sewa.

Anda mungkin dapat survei langsung ke lokasi sekitar mengamati seberapa tinggi nilai sewa yang ada. Umumnya tingkat penerimaan sewa dilihat berdasarkan yield (nilai sewa bersih per tahun dibagi dengan nilai jual) untuk apartemen berkisar antara 7–9% dari nilai jual.Anda dapat menghitung-hitung sendiri. Jangan sampai lagi konsumen dibuat trauma.Seharusnya saat inilah saat yang tepat untuk berinvestasi di subsektor apartemen dengan asumsi Anda menemukan lokasi dan proyek yang tepat. Selamat memilih. http://www.rumahbos.com